Dasar KeslingInspirasi SanitarianKesehatan LingkunganLingkungan FisikVektor dan Binatang Pengganggu

Hubungan Kualitas Air Bersih dan Tanah Dengan Penyebaran Kasus Leptospirosis

Hubungan kualitas air bersih dan tanah dengan penyebaran kasus Leptospirosis harus jadi perhatian khusus dalam upaya pengendaliannya di lapangan. Upaya sanitasi lingkungan memainkan peran penting dalam mengatasi penyebaran leptospirosis. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penularan leptospirosis melalui sanitasi lingkungan.

Oleh: Arda Dinata

 In SANITARIAN – Kualitas air bersih dan tanah memainkan peran penting dalam penyebaran kasus leptospirosis. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menyebar melalui air atau tanah yang terkontaminasi oleh urin hewan yang terinfeksi.

Air yang terkontaminasi oleh bakteri Leptospira dapat menjadi sumber penularan utama. Jika air minum atau air yang digunakan untuk keperluan domestik tercemar oleh urin hewan yang terinfeksi, seseorang dapat terpapar bakteri tersebut. Contohnya, jika air sungai atau danau terkontaminasi oleh urin tikus yang terinfeksi Leptospira, maka orang yang menggunakan air tersebut tanpa memadai perlindungan dapat terinfeksi.

Hubungan Kualitas Air Bersih dan Tanah Dengan Penyebaran Kasus Leptospirosis
Kualitas air bersih dan tanah memainkan peran penting dalam penyebaran kasus leptospirosis. Untuk itu, pemeriksaan sampel tanah dan air bersih perlu dilakukan dalam inspeksi lingkungan kasus Leptospirosis (Foto: Dokumen Penulis).
BACA JUGA:  Persyaratan Kualitas Air Minum

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (http://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

Tinggalkan Balasan

error: