OpiniRenungan

Banjir Hikmah Pengelolaan Lingkungan

Jadi, setiap kita, terutama pemerintah daerah harus introspeksi dan melakukan evaluasi terhadap kebijakan pengelolaan lingkungan yang ada di daerahnya dengan menggunakan indikator tersebut, yang tentunya sungguh paling sederhana. Pasalnya, lingkungan tanpa kerusakan akan melakukan siklus kehidupannya secara harmonis lagi seimbang. Ini adalah hukum alam, tapi karena tangan-tangan manusia yang serakahlah alam menjadi tidak seimbang. Dan akibatnya, tentu manusia itu sendiri yang merasakan akibatnya.

Demikian pula yang terjadi pada beberapa daerah di wilayah Jawa Barat, kita dengan mudahnya dapat menemukan proses pembangunan yang kurang atau bahkan mengabaikan aspek pengelolaan lingkungan, seperti mengabaikan lahan area resapan air hujan, penggunaan sepadan sungai untuk areal pembangunan, dan lainnya.

Agar tidak terjadi (bencana) banjir akibat ulah manusia, maka syaratnya pembangunan harus diharmoniskan dengan pengelolaan lingkungan. Untuk mewujudkan keadaan pengelolaan lingkungan yang harmonis (selaras, serasi dan seimbang), menurut H Herdiwan, dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, pengelolaan lingkungan itu hendaknya selalu berada di dalam koridor strategi konservasi.

Dalam kaca mata Herdiwan, strategi konservasi tersebut meliputi: Pertama, perlindungan. Yakni dilakukan terhadap proses ekologi yang menunjang sistem pendukung kehidupan, seperti pengunungan berlereng curam, mangrove, sungai, mata air, gejala alam, hutan lindung.

Kedua, pengawetan. Proses ini untuk tujuan menjaga terselenggaranya keutuhan keanekaragaman sumber daya alam, plasma nutfah, dan segala potensi yang belum diketahui kemanfaatannya, perlakuannya untuk menjaga keutuhan sumber daya alam tersebut (budidaya tumbuhan dan satwa) bisa dilakukan di alam aslinya, atau di suatu tempat di luar alam aslinya.

Ketiga, pelestarian pemanfaatan. Yaitu dipersilakannya manusia memanfaatkan sumber daya alam, namun tepat tempat, tepat perlu, tepat guna, tepat produksi, dan tepat pasar, seperti tidak melakukan “usaha menambang minyak, emas, batu bara dikala sumber daya alam lain yang terbarukan/terpulihkan masih mampu mendukung kehidupan manusia atau penghasilan kepentingan pendapatan ekonomi.   

BACA JUGA:  Sehatkah Udara yang Kita Hirup?

Akhirnya, semoga banyaknya hujan (hikmah) ini dapat menyadarkan semua penghuni bumi ini bahwa tanpa keharmonisan pengelolaan lingkungan, maka alam itu tidak akan menjadi sahabat baik bagi manusia dalam kehidupan ini. Sebab alam itu hanya menjalankan hukum yang telah ditetapkan pemilik-Nya.***

Penulis, pemerhati masalah lingkungan dan pendiri Majelis Inspirasi Al-Quran & Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.

❤oOo❤_

Untuk mendapatkan update tentang informasi terbaru dari www.Insanitarian.com, silahkan ikuti kami lewat media sosial di bawah ini:

Instagram: https://www.instagram.com/arda.dinata/

Facebook: https://web.facebook.com/Inspirasiarda

Anda tidak ingin ketinggalan informasi dari leman website In SANITARIAN INDONESIA di  https://insanitarian.com/! Caranya klik whatsApp di bawah ini:

Silakan share informasi ini agar nilai manfaatnya bisa dirasakan para pembaca lainnya. Oke, saya tunggu juga tanggapannya di kolom komentar ya!

_❤oOo❤_

Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (https://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

https://insanitarian.com/ ,

http://www.produktifmenulis.com,

https://ardadinata.com/, dan

https://www.miqraindonesia.com/

_❤oOo❤_

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (https://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: