Bukan Romantis, Tapi Manipulatif: Kenapa Love Bombing Bisa Berbahaya? – EF EFEKTA English for Adults
Love bombing bukan bentuk cinta sejati. Ini adalah bentuk manipulasi emosional yang bisa berdampak buruk pada kesehatan mental. Waspadai tanda-tanda pasangan love bombing, dengarkan intuisi, dan jaga kendali atas keputusan dalam hubungan.

Dalam hubungan, perhatian dan kasih sayang memang penting. Tapi bagaimana jika perhatian itu terlalu intens dan muncul secara tiba-tiba? Inilah yang dikenal sebagai love bombing, sebuah perilaku manipulatif yang sering disalahartikan sebagai romantisme. Tanda love bombing yang sering disamakan dengan cinta sejati padahal bisa berujung pada hubungan yang tidak sehat.
Apa Itu Love Bombing?
Love bombing adalah tindakan memberi perhatian, pujian, dan hadiah secara berlebihan dalam waktu singkat—terutama di awal hubungan. Meskipun terlihat romantis, niat di balik perilaku ini seringkali tidak tulus. Pelaku love bombing biasanya ingin menciptakan ketergantungan emosional, sehingga mereka dapat mengontrol pasangannya secara halus dan perlahan.
Kenapa Love Bombing Bisa Berbahaya?
- Menciptakan Ketergantungan Emosional
Di awal, kamu merasa istimewa dan dicintai sepenuhnya. Namun seiring waktu, kamu mulai merasa bersalah jika tidak membalas perhatian dengan cara yang sama, dan merasa tak berdaya jika tanpa dia. - Mengaburkan Penilaian
Karena dibutakan oleh perhatian yang berlebihan, kamu mungkin tidak menyadari tanda-tanda red flag lainnya, seperti sikap posesif atau keinginan mengatur. - Perubahan Sikap yang Drastis
Setelah pelaku merasa telah “mengunci” pasangannya, sikap mereka bisa berubah drastis—menjadi dingin, mengontrol, atau bahkan abusive. - Mengurangi Rasa Percaya Diri
Ketika kamu mulai mempertanyakan hubungan, pelaku love bombing bisa membuatmu merasa bersalah. Ini membuat kamu ragu pada penilaian dan nilai dirimu sendiri.
