Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah
Elemen Fungsional Sistem Pengelolaan Sampah:
SAMPAH (solid wastes) adalah benda tidak dipakai, tidak diingini dan dibuang, yang berasal dari suatu aktivitas dan bersifat padat. Sedangkan pengertian sampah perkotaan, mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) tentang Pedoman Pengelolaan Kebersihan di Daerah, ialah semua bahan buangan padat yang berasal dari sisa aktivitas manusia di daerah pemukiman, komersial, institusional dan perkantoran, industri serta jalan dan taman kota, baik yang berupa logam maupun non logam, organik ataupun anorganik yang sudah tidak terpakai.
In SANITARIAN – Dalam hal ini, bila kita amati secara seksama, sampah yang diproduksi manusia dalam berbagai aktivitas terdiri dari sampah kering (anorganik) dan sampah basah (organik). Sampah kering diantaranya terdiri dari barang logam, kaca, dan kertas plastik. Golongan sampah ini, banyak dijadikan barang komoditi lewat daur ulang oleh para pemulung, sehingga sedikit banyak mengurangi beban penanganan sampah lebih lanjut.
Adapun bagi sampah basah yang banyak diproduksi rumah tangga, pasar-pasar tradisional terutama berasal dari sisa sayur mayur, hingga saat ini masih tetap menjadi problem yang belum bisa dipecahkan langsung di lokasi.Berkait dengan masalah sampai ini, kita juga harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi sampah di suatu kota atau daerah.
Menurut buku pedoman bidang studi “Pembuangan Sampah” (Depkes: 1987), menyebutkan ada tujuh faktor yang mempengaruhi produksi sampah.
(1) Jumlah penduduk dan kepadatannya. Setiap pertambahan penduduk akan diikuti oleh kenaikan jumlah sampah, demikian juga daerah perkotaan yang padat penduduknya memerlukan pengelolaan sampah yang baik.
(2) Tingkat aktivitas. Dengan makin banyaknya kegiatan/ aktivitas, maka akan berpengaruh pada jumlah sampah.
(3) Pola kehidupan/ tingkat sosial ekonomi. Banyak sedikitnya barang yang dikonsumsi oleh manusia, juga berpengaruh pada jumlah sampah.
(4) Letak geografi. Daerah pegunungan, daerah pertanian, akan menentukan jumlah sampah yang dihasilkan.
(5) Iklim. Iklim tropis, sub tropis juga berperan ikut mempengaruhi jumlah sampah.
(6) Musim. Musim gugur, musim semi, musim buah-buahan akan mempengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan.
(7) Kemajuan teknologi. Pembungkus plastik, daun, perkembangan kemesan makanan dan obat, akan mempengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan.
Pingback: Ebook Ekologi, Pemanasan Global dan Kesehatan - In Sanitarian Indonesia