Info KesehatanMajalah InsideOpini

Sebuah Sudut Pandang: Melihat “Benefit Effect” Dari Pandemi Covid-19

Sebuah sudut pandang melihat benefif effect dari pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga Desember 2020 ini. Setiap hari, berbagai berita tentang pandemi Covid-19 disuguhkan kepada kita, baik dari segi sebaran kasus, dampak serta penanganan yang dilakukan. Tidak hanya melalui televisi, termasuk media massa, media sosial, dan elektronik lainnya seolah bersaing memberitakan pandemi Covid-19.

Oleh: Heni Prasetyowati

Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga Desember 2020 ini. Setiap hari, berbagai berita tentang pandemi Covid-19 disuguhkan kepada kita, baik dari segi sebaran kasus, dampak serta penanganan yang dilakukan. Tidak hanya melalui televisi, termasuk media massa, media sosial, dan elektronik lainnya seolah bersaing memberitakan pandemi Covid-19.

Pemberitaan tentang pandemi Covid-19 ini tentunya berdampak terhadap cara pandang seseorang untuk menyikapi pandemi. Sebagian orang menanggapi secara positif terhadap berita yang diterimanya, sehingga menyikapi pandemi ini secara positif pula.

Namun, tidak sedikit pula yang menyikapi pandemi secara negatif, sehingga menimbulkan kecemasan dan keprihatinan yang berlebihan Namun, terlepas bagaimana kita menyikapinya, tak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 ini berdampak sangat besar dalam segala aspek kehidupan.

Beberapa kebijakan pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 di negara ini sudah banyak diambil.  Pada awal pandemi, pemerintah gencar mensosialisasikan adanya gerakan cuci tangan menggunakan sabun sesering mungkin, anjuran physical distancing, penggunaan masker, penyemprotan disinfektan, penggunaan hand sanitazer sampai kegiatan belajar mengajar di sekolah dan aktivitas perkantoran yang dilakukan melalui metode daring dengan virtual meeting dari rumah.

Kebijakan ini dilanjutkan dengan adanya Pembatasan Sosial Bersekala Besar atau yang lebih kita kenal sebagai PSBB. Kebijakan PSBB ini tentunya berdampak bagi semua aspek kehidupan terutama faktor ekonomi, sosial, dan psikis. 

BACA JUGA:  Radikal Bebas, Antioksidan, dan Puasa

Sebuah sudut pandang melihat benefif effect dari pandemi Covid-19

Dari segi ekonomi misalnya, beberapa kebijakan pemerintah berimbas pada menurunnya daya beli konsumen terhadap barang. Akibatnya banyak perusahaan yang mengurangi tenaga kerjanya untuk memangkas kerugian yang ditimbulkan akibat lesunya daya beli masyarakat.  Pemutusan hubungan kerja dari perusahaan ini berimbas pada hilangnya pendapatan seseorang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. 

Selain itu, penutupan beberapa aktivitas di pasar juga membuat sebagian pedagang merugi. Kondisi ini tentunya tidak hanya berimbas pada hilangnya pendapatan tapi  juga berimbas pada faktor psikis masyarakat Indonesia.  

Kehidupan sosial pun tidak luput terimbas selama pandemi Covid-19 ini.  Masyarakat Indonesia yang memiliki kultur gotong-royong, saling silaturahmi, beramah-tamah, dan lain-lain seolah olah dipaksa menghentikan aktivitas sosial bertatap muka langsung untuk menghindari penularan Covid-19. 

Tentunya bukan hal yang mudah mengganti kultur budaya bertatap muka langsung menjadi daring. Demikian pula kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan melalui tatap muka sekarang harus secara daring. Kondisi ini berdampak pada kondisi psikologi, yaitu rasa jenuh karena semua kegiatan hanya berkutik dengan aktivitas di dalam rumah saja.   

Sebuah sudut pandang melihat benefif effect dari pandemi Covid-19

Memang banyak sekali dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan masyarakat.  Bagi masyarakat yang memandang hal ini sebagai hal negatif tentunya akan menyikapi hal ini dengan cara negatif pula. Dampaknya adalah adanya perasaan beban yang berat dan tekanan pada individu yang berdampak tingkat stress yang tinggi pada individu tersebut.

Namun, bagi individu yang memandang pandemi ini dari segi postif tentunya akan menyikapi hal ini secara positif pula.  Memandang suatu peristiwa dari segi positif diperlukan untuk meredam kepanikan serta melepaskan beban yang ada pada individu tersebut.  Ini penting agar kita bisa perpikir secara jenih dalam menyikapi keadaan sekarang.

BACA JUGA:  Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Escherichia coli

Kebijakan pemerintah yang mewajibkan kegiatan sekolah dan aktivitas kantor di dalam rumah mungkin akan membuat jenuh dan menuntut dana lebih untuk membeli kuota internet.  Namun, secara tidak sadar hal ini justru memberikan waktu untuk kita berkumpul bersama keluarga. Aktivitas sehari-hari sebelum masa pandemi memaksa kita bekerja di luar rumah, pulang dalam kondisi lelah sehingga quality time untuk keluarga semakin sedikit.

Namun, adanya kebijakan Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH) di masa pandemi ini  membuat quality time untuk keluarga menjadi lebih sering.  Orang tua bisa lebih dekat dengan anak serta lebih bisa memantau tumbuh kembang anak sehingga meningkatkan ikatan antara keduanya.

Sebuah sudut pandang melihat benefif effect dari pandemi Covid-19

Berbagai kegiatan bisa dilakukan bersama-sama, misalnya beribadah bersama, memasak bersama, menonton bersama, dan lain lain sehingga lebih mendekatkan antarsesama anggota keluarga. Tentunya bagi orangtua yang bekerja harus bisa mengatur waktu dengan baik, kapan waktu berkonsentrasi bekerja dan waktu bersama keluarga sehingga keduanya bisa berjalan beriringan.  

Kebijakan WFH juga membuat sebagian penduduk kota besar merasa terlepas sejenak dari rutinitas pagi yang hectic serta polusi asap kendaraan bermotor.  Jika tiap hari para pekerja harus berangkat pagi buta dan berjibaku dengan segala moda transortasi, maka WFH ini memberikan mereka waktu istirahat menikmati paginya dengan santai bersama orang-orang tersayang serta melupakan sejenak kemacetan dan polusi udara yang ditemui sepanjang hari.  Tentunya hal ini sangat baik untuk mengurangi tingkat stress para pekerja di kota-kota besar.

Adanya pandemi Covid-19 ini untuk sebagian orang juga digunakan untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan.  Jika sebelum masa pandemi kita banyak melakukan aktivitas untuk kebutuhan dunia, maka sekarang kita diajak sejenak melupakan dunia dan lebih banyak meningkatkan keimanan dan ketakwaannya ke pada Tuhan YME.

Orang diajak untuk lebih banyak berdoa meminta perlindungan, mengingat kematian dan berpasrah pada keadaan yang sedang dialami.  Hal ini sangat baik  bagi kita untuk lebih menginstrospeksi diri dan lebih mengingat bahwa diri kita hanyalah makhluk tak berdaya.

BACA JUGA:  Konsep Kesadaran Lingkungan: Merajut Kearifan dan Refleksi Sejarah

Kondisi berkurangnya segi pendapatan mendorong sebagian orang mencari cara untuk mendapatkan pendapatan lain. Kreativitas pun akan muncul karena terdorong oleh kebutuhan.  Selain itu adanya peluang usaha di masa pandemi ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi orang lain.

Pembuatan masker kain, hand sanitaizer, jasa pengantar makanan, mode jilbab bermasker, dan lain lain adalah contoh kreativitas di era pandemi ini. Dampak ekomoni yang dahsyat akibat pandemi juga memberikan kita pelajaran berharga, betapa pentingnya kita menabung dan membelanjakan uang kita seefisien mungkin.  Mungkin sebelumnya kita terlena dengan penghasilan yang berlebih dan gaya hidup “hedon”. 

admin

www.insanitarian.com adalah Situs Nasional Seputar Dunia Kesehatan, Hygiene, Sanitasi, dan Kesehatan Lingkungan (Sumber Inspirasi & Referensi Dunia Kesehatan, Sanitasi Lingkungan, Entomologi, Mikrobiologi Kesehatan, dll.) yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House. Redaksi dengan senang hati menerima kiriman tulisan ilmiah dengan gaya penulisan secara populer. Panjang tulisan antara 8.000 -10.000 karakter.

One thought on “Sebuah Sudut Pandang: Melihat “Benefit Effect” Dari Pandemi Covid-19

Tinggalkan Balasan

error: