Kiat Putus Dengan Nyamuk, Bisakah?
Secara kimia, usaha ini tidak lain berusaha menyiasati agar manusia tidak kontak dengan nyamuk atau sebaliknya dapat digunakan bahan repelen (penolak nyamuk). Seperti kita tahu, nyamuk tertarik kepada manusia untuk mendekat, kemudian hinggap (landing) dan akhirnya mengigit dan mengisap darahnya. Dalam hal ini, ada sejumlah faktor yang menjadi daya tarik nyamuk terhadap hewan dan manusia.
Hal itu meliputi faktor fisik dan kimia, antara lain gas karbondioksida dari ekspirasi pernapasan, emanasi panas badan, bahan kimia dalam keringat dan permukaan badan. Selain itu, bisa juga berupa warna tertentu dan tekstur dari pakaian yang dikenakan, dan bahkan bau sabun, parfum, lation, sampo, dan bahan lainnya.
Dalam konteks ini, kelihatannya nyamuk-nyamuk betina tidak menggunakan indera penglihatan atau rabaan dalam aktivitasnya menemukan sumber darahnya. Nyamuk itu tetap terus aktif mencoba menemukan sumber darahnya sewaktu ada gas karbondioksida (CO2) yang semakin meningkat di udara sekitarnya.
Mula-mula, arah terbang nyamuk bersifat acak. Ketika ada pancaran udara hangat dan lengus udara lembab dari suatu sumber darah manusia atau hewan ternak, nyamuk akan menunggu beberapa saat. Baru setelah itu, nyamuk memutuskan untuk terbang secara terarah, melacak sumber karbondioksida, udara hangat dan lembap yang menjadi atraktan nyamuk, yang sampai akhirnya ditemukan sasaran terbangnya.
Pakai ”Repelen”, kiat putus dengan nyamuk
Untuk mengatasi tabiat seperti itu, kita biasanya menggunakan bahan repelen, yaitu bahan kimia atau non-kimia yang berkhasiat mengganggu kemampuan insekta untuk mengenal bahan atraktan asal hewan atau manusia. Dengan kata lain, bahan itu berkhasiat mencegah insekta yang menggigit itu untuk hinggap.
Arti lainnya, repelen nyamuk bukanlah bahan yang menolak nyamuk karena bahan itu berbau atau terasa tidak enak bagi nyamuk. Tetapi, karena bahan itu menginduksi proses yang secara halus memblokir fungsi sensori pada nyamuk sasaran. Walau demikian, jika digunakan dengan benar, repelen nyamuk bermanfaat untuk memberikan perlindungan pada individu pemakainya dari gigitan nyamuk selama jangka waktu tertentu.
Selanjutnya, adalah menyiasati secara fisik. Dengan berbasis pengetahuan fisika yang diaplikasikan pada makhluk hidup, telah lama dikembangkan berbagai peralatan sebagai upaya menyiasati nyamuk untuk tidak kontak dengan manusia. Salah satunya adalah berupa alat electronicpest repellers, yaitu alat elektronik yang mengeluarkan suara ultrasonik yang berfrekuensi tinggi dan memiliki daya usir atau menolak kedatangan nyamuk atau bahkan serangga lainnya.
Adapun menyangkut cara biologis, tidak lain bertujuan untuk mencegah dan menghindari kejadian kontak antara nyamuk-manusia. Cara ini juga telah lama dipraktikkan orang, yaitu dengan cara memodifikasi kondisi lingkungan hidup di sekitarnya agar tidak kondusif untuk terjadinya kontak nyamuk-manusia.
Akhirnya, dalam menyiasati untuk tidak kontak dengan dan gigitan nyamuk (kiat putus dengan nyamuk) sebelum digunakan berbagai usaha seperti di atas, berikut ini ada kiat yang dapat kita lakukan, yaitu: tetaplah Anda tinggal di dalam rumah selama waktu jam sibuk dari nyamuk. Biasanya nyamuk banyak aktif menggigit di luar rumah pada waktu magrib dan subuh. Bila terpaksa ke luar rumah, gunakan baju lengan panjang dan celana panjang. Dan jagalah kebersihan sanitasi lingkungan di sekitar rumah, jangan biarkan ada genangan air yang mungkin menjadi tempat berkembangbiak nyamuk.***
_❤oOo❤_
Nikmati tulisan lainnya di sini yang sesuai kategori:
Sanitarian dan kesehatan lingkungan keberadaannya tidak bisa dipisahkan. Keduanya bagaikan satu tubuh.
Bagaimana sebenarnya masalah kesling dan sosok Sanitarian itu? Baik kualifikasi, peran, fungsi, dan kompentensinya?
Baca di sini informasinya:
👇😍😍👇
https://insanitarian.com/…/sanitarian-dan-kesehatan-lingku…/
- Biokimia
- Buku Kesehatan Lingkungan
- Dasar Kesling
- Entomologi
- Hyperkes
- Info Kesehatan
- Inspirasi Sanitarian
- Jurnal Kesehatan Lingkungan
- Kesehatan Lingkungan
- Lingkungan Fisik
- Majalah Inside
- Mikrobiologi
- Opini
- Parasitologi
- Pembuangan Tinja & Air Limbah
- Pengelolaan Sampah
- Pengembangan Profesi
- Penyehatan Air Minum
- Peraturan
- Promkes
- Renungan
- Rumah Sehat
- Sanitasi Makanan
- Sanitasi Rumah Sakit
- Sanitasi Tempat Umum
- Teknologi Tepat Guna
- Vektor dan Binatang Pengganggu
Anda tidak ingin ketinggalan informasi dari leman website In SANITARIAN INDONESIA di https://insanitarian.com/! Caranya klik whatsApp di bawah ini:
Arda Dinata
Penulis adalah dosen di Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Kutamaya.