Juru Bicara Covid 19 Dr Achmad Yurianto Meninggal Dunia
Arie mengabulkan. Sebab, Yuri adalah sosok yang humanis. Tidak mungkin keputusannya, bertentangan dengan keputusan Yuri. Maka, esoknya pun terjadi pemandangan yang sangat mengharukan. Usai jumpa pers, seorang anak disabilitas terkabul ke-inginannya berfoto bersama Yuri.
Satu lagi peristiwa yang mirip, tetapi sedikit berbeda kisahnya. Tersebutlah seorang anggota tim transkrip. Karena kebijakan work from home (WFH), maka dia mengerjakan tugas transkrip materi Yuri dari rumah. Syahdan, ketika era Gugus Tugas berakhir, maka berakhir pula tugas Yuri sebagai jubir yang setiap hari “manggung”.
Staf transkrip ini menyampaikan perasaannya yang sangat sedih. Bukan karena pekerjaan mentranskrip sudah selesai, tapi karena selama Maret hingga Juli mentranskrip keterangan pers Yuri, ada satu keinginan terpendam yang belum tersampaikan, yakni ingin berfoto bareng Yuri.
Kisah itu akhirnya sampai ke telinga Yuri. Apa yang terjadi? Yuri menanyakan nama dan alamat petugas transkrip itu, dan segera meluncur ke rumahnya. Anda bisa bayangkan betapa bahagianya staf transkrip itu. Bukan saja bisa berfoto bersama Yuri, lebih dari itu, Yuri sendiri yang datang ke rumahnya.
Cerita yang kurang lebih mirip, terjadi juga di kediaman Yuri di kawasan Bogor. Khusus hari Sabtu dan Minggu, banyak anak-anak datang ke rumah Yuri dan nongkrong di depan rumahnya. Rupanya, mereka menunggu saat-saat Yuri keluar rumah dan melaukan aktvitas rutin di pagi hari, yakni menyiram bunga atau mencuci mobil. Saat itulah, mereka menghambur ke depan pagar dan meminta izin masuk dan berfoto. Yuri meladeninya dengan senyum ramah.
Di luar yang Anda ketahui, sosok Yuri, sejatinya juga seorang seniman. Ia melukis sendiri motif batik baju yang dikenakan. Termasuk motif burung elang, flora-fauna, dan motif-motif lain. Di rumahnya, juga berjajar koleksi patung karyanya.
Begitu lekat sosok Yuri di hati pemirsa TV, di hati masyarakat, tidak heran jika banyak yang “kehilangan” ketika acara rutin prescon Yuri hilang. “Hari Selasa tanggal 21 Juli 2020 adalah hari terakhir pak Yuri prescon, Rabu suasana sudah beda. Lalu tanggal 23 adalah Hari Anak Nasional. Nah, tanggal 24-nya kami bikin semacam farewell party. Sebelumnya, saya sudah minta izin untuk kasarnya membajak ruang presscon pada hari itu, untuk memberi kejutan bagi pak Yuri, dan pak Doni mempersilakan,” kata Arie.
Hari Jumat, 24 Juli 2020 sore, di jam biasa Yuri manggung, semua sudah siap di posisinya. Yuri pun hadir. Hari itu, terjadilah pemandangan yang luar biasa unik dan menarik. Pesta perpisahan dengan tema “Hari Anak Nasional”.
Jadilah, anak-anak di posisi juru kamera. Acara talk show menghadirkan beberapa pejabat, seperti I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Doni Monardo diwakili Deputi II BNPB, Lili Kurniawan, Lula Kamal, dr Vito Damay, dan para pejabat eselon I yang ada hubungannya dengan anak-anak, termasuk dari Kemenkes dan Bappenas. Pemandu acara adalah anak-anak.
Yuri pun Kaget
Tepat pukul 15.30, diadakan press conference, seperti biasa Yuri manggung. Pembawa acara mengumumkan, “Acara selanjutnya, keterangan pers oleh Bapak Achmad Yurianto.”
Tentu saja Yuri kaget. Belum hilang rasa kagetnya, tiba-tiba muncul sosok anak-anak maju ke podium dan menyampaikan materi jumpa pers. Si anak pemeran Yuri pun berbicara dengan logat dan tata bahasa yang biasa digunakan Yuri. Termasuk tidak mengucapkan salam, melainkan strike to the point ke topik bahasan. Di sebelahnya, juga siap anak perempuan yang memerankan dr Reisa Broto Asmoro.
Usai paparan, anak-anak tadi lalu menuju tempat duduk Yuri dan memberi kalungan bunga disertai ucapan terima kasih. Pak Yuri nyaris tak bisa menyembunyikan air mata harunya, demi mendapat kalungan bunga, ucapan terima kasih, dan semua rangkaian acara “pesta perpisahan” yang sangat indah.
Hingga hari terakhir prescon di Graha BNPB, tercatat 140 hari Yuri manggung. Sebanyak hari itu, Yuri tak pernah absen sekali-pun. Bukan saja tak pernah absen, tapi juga tidak pernah terlambat sedetik pun!
Yuri mengawali kariernya di dunia militer tahun 1987 sebagai perwira utama kesehatan daerah militer Kodam V/Brawijaya. Dari sana dia berpindah-pindah tempat penugasan. Di antaranya sebagai dokter Batalyon Infantri 745/Sampada Yudha Bakti untuk misi di Dili, Timor Timur tahun 1991.
Cukup lama berkiprah sebagai dokter militer, terakhir adalah tahun 2011 ketika ia menjadi Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI. Setelah itu dia diminta menangani Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan sebagai Kepala. Tahun 2019, dia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Saya pribadi mengenal Yuri pada bulan Januari 2020 di Natuna. Saat itu, kami intens terlibat kegiatan penyambutan kepulangan WNI asal Wuhan.
Pendapat saya tentang Yuri? Singkat: “Orangnya asyik!”
Terima kasih, pak Yuri. (*)
Selamat jalan Pak Yuri. Duka mendalam dari kami semua
Egy Massadiah
#
Kabar juru bicara Covid 19 Dr Achmad Yurianto meninggal dunia, membuat banyak masyarakat kehilangan akan sosoknya sejak terkenal kemunculannya memberikan informasi Covid-19 ke masyarakat lewat TV dan media massa lainnya.
Berikut ini beberapa ucapan dari pemerintah dan masyarakat umum:
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un 🌹
Turut berduka atas wafatnya dr. Achmad Yurianto pada Sabtu, 21 Mei 2022 di RSUD Syaiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur.
Mari sejenak berdoa semoga beliau diberikan tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa.
Sugeng Tindak Pak Yuri 🌹”
Tweet @KemenkesRI
#
Innalillahi wa innailaihi rojiun,
Telah berpulang ke rahmatullah, dr Ahmad Yurianto pada hari Sabtu, 21 Mei 2022 pukul 18.58 WIB di Malang.
Semoga beliau diberikan tempat terbaik disisi Allah SWT serta keluarga yg ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran…
Aamiin ya robbal alamin
#
❤oOo❤_
Untuk mendapatkan update tentang informasi terbaru dari www.Insanitarian.com, silahkan ikuti kami lewat media sosial di bawah ini:
Instagram: https://www.instagram.com/arda.dinata/
Facebook: https://web.facebook.com/Inspirasiarda
Anda tidak ingin ketinggalan informasi dari leman website In SANITARIAN INDONESIA di https://insanitarian.com/! Caranya klik whatsApp di bawah ini:
Silakan share informasi ini agar nilai manfaatnya bisa dirasakan para pembaca lainnya. Oke, saya tunggu juga tanggapannya di kolom komentar ya!
_❤oOo❤_
Nikmati tulisan lainnya di sini yang sesuai kategori:
- Biokimia
- Buku Kesehatan Lingkungan
- Dasar Kesling
- Entomologi
- Hyperkes
- Info Kesehatan
- Inspirasi Sanitarian
- Jurnal Kesehatan Lingkungan
- Kesehatan Lingkungan
- Lingkungan Fisik
- Majalah Inside
- Mikrobiologi
- Opini
- Parasitologi
- Pembuangan Tinja & Air Limbah
- Pengelolaan Sampah
- Pengembangan Profesi
- Penyehatan Air Minum
- Peraturan
- Promkes
- Renungan
- Rumah Sehat
- Sanitasi Makanan
- Sanitasi Rumah Sakit
- Sanitasi Tempat Umum
- Teknologi Tepat Guna
- Vektor dan Binatang Pengganggu
Arda Dinata adalah Penulis buku Strategi Produktif Menulis dan penulis kolom di
http://www.produktifmenulis.com,
https://www.miqraindonesia.com/
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.