Info KesehatanKesehatan LingkunganOpini

Genom Sekuensing Mengubah Deteksi Penyakit

Seperti dilaporkan (Severson and Behura, 2012) bahwa urutan genom nyamuk secara keseluruhan telah memfasilitasi pemahaman kita tentang proses biologis mendasar pada tingkat molekuler dasar mereka dan memiliki potensi untuk diterapkan pada pengendalian nyamuk dan pencegahan penularan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. 

Lebih lanjut disebutkan, kalau draf urutan genom itu tersedia untuk Anopheles gambiae, Aedes aegypti, dan Culex quinquefasciatus. Secara kolektif, ini masing-masing mewakili vektor utama malaria Afrika, demam berdarah dan virus demam kuning, dan filariasis limfatik. Bahkan, menurut laporan dari (Zhou et al., 2014), keberadaan urutan genom Anopheles sinensis memberikan wawasan tentang dasar genetika kompetensi nyamuk untuk parasit malaria ini.

Selain itu, menurut (Chen et al., 2015) untuk Aedes albopictus adalah spesies yang sangat adaptif yang tumbuh subur di seluruh dunia di zona tropis dan beriklim sedang. Dari asalnya di Asia, ia telah memantapkan dirinya di setiap benua kecuali Antartika. Ekspansi ini, ditambah dengan kemampuannya untuk menyebarkan epidemi penyakit manusia, demam berdarah dan demam Chikungunya, menjadikannya ancaman kesehatan masyarakat global yang signifikan. 

Terkait itu, kita bersyukur saat ini secara genom keberadaan vektor tersebut telah diketahui. Artinya, keberadaan urutan genom lengkap dan data transkriptom telah diperoleh untuk Ae. Albopictus Strain Foshan, koloni yang berasal dari nyamuk dari asal sejarahnya. Genom besar (1.967 Mb) terdiri dari kelimpahan kelas DNA berulang dan perluasan jumlah anggota keluarga gen yang terlibat dalam resistensi insektisida, diapause, penentuan jenis kelamin, kekebalan, dan penciuman (Chen et al., 2015). 

Untuk itu, keberhasilan perbendaharaan dan plastisitas genom yang besar tersebut, tentu dapat berkontribusi pada keberhasilannya sebagai spesies invasif. Bahkan, data ini sangat bermanfaat untuk digunakan dalam melakukan perencanaan dalam melakukan upaya pengendalian penyakit bersumber nyamuk, seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, chikungunya, filariasis ke depannya.

BACA JUGA:  Keamanan Lingkungan di Rumah Sakit

Terlihat jelas, kemajuan pesat dalam teknologi genom ini telah mengungkapkan informasi rinci tentang arsitektur genom serta transkriptomik dan proteomik spesifik fenotipe. Sehingga keberadaan sumber daya ini memungkinkan untuk analisis komparatif rinci di dalam dan di seluruh populasi serta spesies. Teknologi sekuensing generasi berikutnya kemungkinan akan mempromosikan proliferasi sekuens genom untuk spesies nyamuk tambahan serta untuk serangga individu. 

Akhirnya, tidak berlebihan jika keberadaan teknologi genom sekuensing ini mengubah deteksi penyakit dan upaya preventif program kesehatan ke depan. Sebab, sekuensing seluruh genom memberikan data yang lebih rinci dan tepat untuk mengidentifikasi wabah daripada teknik standar saat ini.

Semoga informasi genom sekuensing mengubah deteksi penyakit ini bermanfaat. Salam sehat dan sukses selalu.***

Arda Dinata, pemerhati masalah lingkungan hidup dan penanggug jawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan di Loka Litbangkes Pangandaran.

❤oOo❤_

Bagaimana dengan kabar dan cerita teman-teman. Kasih tahu saya donk, lewat kolom kementar ya!

Salam
Arda Dinata
http://www.produktifmenulis.com
https://insanitarian.com

❤oOo❤_

Untuk mendapatkan update tentang informasi terbaru dari www.Insanitarian.com, silahkan ikuti kami lewat media sosial di bawah ini:

Instagram: https://www.instagram.com/arda.dinata/

Instagram: https://www.instagram.com/kesling.id/

Facebook: https://web.facebook.com/Inspirasiarda

Silakan share informasi ini agar nilai manfaatnya bisa dirasakan para pembaca lainnya. Oke, saya tunggu juga tanggapannya di kolom komentar ya!

_❤oOo❤_

Mau jadi penulis kolomnis tetap di InSanitarian Indonesia (https://insanitarian.com). Silahkan hubungin dan klik whatsApp di bawah ini untuk mengirimkan tulisannya.

Kami tunggu ya dan salam sehat sukses selalu.

https://insanitarian.com/ ,

http://www.produktifmenulis.com,

https://ardadinata.com/, dan

https://www.miqraindonesia.com/

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (https://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: