Kesehatan LingkunganMikrobiologiPenyehatan Air MinumPromkes

Selayang Pandang Penyebaran dan Cara Mencegah Legionellosis

Apa sumber air buatan yang jadi sumber penularan Legionellosis?

Air yang terdapat pada menara pendingin udara, kondenser, uap dari bak mandi air panas yang tidak dibersihkan dengan benar, humidifier (pelembap udara), spa whirlpoolshower (pancuran air), dan keran dapat terkontaminasi dengan bakteri Legionella. Kondisi tersebut dapat menularkan kepada manusia ketika aerosol dari sumber tersebut terhirup atau tertelan.

Apabila sumber air buatan telah terkontaminasi atau suspek bakteri Legionella, apakah memungkinkan untuk dibersihkan atau didekontaminasi? Prosedur pembersihan khusus dengan tenaga profesional dapat mengeliminasi keberadaan bakteri Legionella pada sumber air. Umumnya dapat menggunakan produk kimia mengandung klorin atau air dengan suhu tinggi.

Siapakah yang berisiko terkena Legionellosis?

Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena Legionellosis, diantaranya yaitu: transplantasi organ (seperti hati dan ginjal); usia (orang yang berusia tua lebih rentan untuk terkena penyakit ini); perokok berat; orang dengan sistem imun yang rendah (seperti pasien kanker, HIV); memiliki masalah medis (seperti: penyakit pernapasan, diabetes, kanker, dan dialisis ginjal); terapi obat tertentu (kortikosteroid); dan mengkonsumsi minuman beralkohol berat.

Apa saja gejala Legionellosis?

Gejala awal dari penyakit Legionellosis sangat mirip dengan flu. Setelah beberapa hari (1 atau 2 hari) dapat muncul gejala pneumonia yang lebih parah. Gejala gastrointestinal seperti diare dan mual mungkin saja dapat muncul.

Dalam banyak kasus pneumonia berat memerlukan rawat inap serta dalam beberapa kasus Legionellosis dapat menyebabkan kematian. Gejala awal seperti: flu; demam ringan; sakit kepala; lelah; nyeri sendi dan otot; kehilangan nafsu makan.

Gejala umum seperti pneumonia: demam tinggi (39 – 41 derajat Celcius); batuk (batuk kering saat awal, kemudian berdahak); dispnea atau kesulitan bernafas; menggigil; dan nyeri dada.

BACA JUGA:  Konsekuensi Pencemaran Air Limbah

Berapa lama waktu seseorang dapat timbul gejala setelah terpapar bakteri Legionella? Gejala pada umumnya muncul 2-10 hari setelah terinfeksi.

Jika saya mengalami gejala berkaitan dengan Legionellosis, hal apa yang harus saya lakukan? Apabila Anda mengalami gejala berkaitan dengan Legionellosis seperti batuk, sesak napas, nyeri dada, demam tinggi, dan pilek, maka Anda disarankan pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk dapat dilakukan pemeriksaan klinis serta diagnostik. Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan meliputi tes sputum (dahak), darah, atau urin.

Jika saya terdiagnosis mengalami penyakit Legionellosis, pengobatan apa yang harus saya lakukan? Apabila Anda terdiagnosis mengalami Legionellosis, dokter atau tenaga profesional kesehatan akan merekomendasikan Anda untuk melakukan pengobatan, salah satunya menggunakan antibiotik.

Pengobatan segera dapat mengurangi keparahan dan meningkatkan tingkat kepulihan. Sebagian besar, perawatan di rumah sakit diperlukan bagi pasien yang telah mengalami pneumonia berat dengan demam tinggi, dan masalah pernafasan berat.

Apakah terdapat kemungkinan seseorang meninggal akibat Legionellosis? Kematian akibat Legionellosis tergantung kepada beberapa faktor, yakni derajat kesakitan saat terkonfirmasi, pemberian antibiotik, serta keberadaan penyakit penyerta. Kemungkinan seseorang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh meninggal karena Legionellosis sebesar 40-80%. Namun, angka tersebut dapat menurun 5-30% apabila dilakukan tatalaksana pengobatan atau penanganan kasus dengan benar.

Bagaimanakah cara mencegah dari penyakit Legionellosis?

Cara terbaik untuk mencegah adalah dengan menghindari kondisi air yang dapat menyebabkan bakteri Legionella berkembang. Hal tersebut meliputi:

  1. Melakukan perawatan dan membersihkan menara pendingin udara dan condenser untuk mencegah berkembangnya Legionella seminimalnya 2 kali setahun pembersihan dan penggunaan klorin secara periodik.
  2. Menjaga agar suhu pada pemanas air yang digunakan di area kerja tetap pada suhu 60 derajat Celcius dan suhu air pada keran dengan suhu minimal 50 derajat Celcius.
  3. Menghindari kondisi yang dapat menyebabkan air tergenang.
BACA JUGA:  Indonesia Health Services (IHS)

Apakah terdapat risiko wabah ini menjadi wabah yang lebih besar? Legionellosis tidak dapat menular dari manusia ke manusia, melainkan bersumber dari aerosol atau air yang terkontaminasi bakteri Legionella. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengupayakan kerjasama dan kolaborasi lintas sektor untuk mengendalikan faktor risiko di lingkungan. (AD/Sumber: Kemenkes RI).

admin

www.insanitarian.com adalah Situs Nasional Seputar Dunia Kesehatan, Hygiene, Sanitasi, dan Kesehatan Lingkungan (Sumber Inspirasi & Referensi Dunia Kesehatan, Sanitasi Lingkungan, Entomologi, Mikrobiologi Kesehatan, dll.) yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House. Redaksi dengan senang hati menerima kiriman tulisan ilmiah dengan gaya penulisan secara populer. Panjang tulisan antara 8.000 -10.000 karakter.

Tinggalkan Balasan

error: