Info KesehatanInspirasi SanitarianKesehatan LingkunganPromkesSanitasi MakananSanitasi Tempat Umum

Pentingnya Inspeksi Pangan Berbasis Risiko

Penerapan dalam mengatasi aW ini biasanya diterapkan lewat teknik pengolahan pangan yang tepat. Sebagai contoh, daging sapi segar memiliki kisaran aW 0,98-0,99. Tetapi, jika daging tersebut diproses menjadi dendeng sapi melalui tahap penguapan dan air bebas, maka aW-nya menjadi 0,75, sehingga tidak mendukung pertumbuhan bakteri.

pentingnya inspeksi pangan berbasisi risiko

Kategorisasi Risiko Pangan

Penilaian skor risiko profil pangan ditentukan oleh kategori risiko pangan. Kategorinya, yaitu: pangan risko tinggi (15), pangan risiko sedang (10), dan pangan risiko rendah (5).

Kriteria pangan risiko tinggi itu mengandung protein dan karbohidrat. Selain itu, kondisi pangan memiliki tingkat keasaman (pH) > 4,6 dan memiliki aktivitas air (aW) > 0,85. Pangan yang termasuk pangan berpotensi berbahaya ini seperti daging mentah dan ayam segar.

Kriteria pangan risiko sedang itu, selain mengandung protein atau karbohidrat, ia memiliki tingkat keasaman (pH) < 4,6 dan aktivitas air (aW) > 0,85 atau tingkat keasaman (pH) > 4,6 dan aktivitas air (aW) < 0,85. Pangan kriteria ini, biasanya telah melewati proses penyimpanan atau pengemasan yang salah, sehingga memungkinkan terbentuknya racun dan mikroorganisme patogen. Contohnya, asinan, daging kering, ikan asin, biskuit, dan susu bubuk.

Untuk kriteria pangan risiko rendah sendiri, biasanya mengandung gula tinggi. Selain itu, ia memiliki kombinasi tingkat keasaman (pH) rendah < 4,6 dan aktivitas air (aW) < 0,85. Contoh pangan risiko rendah, seperti permen, dodol, dan krimer kental manis.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka para petugas Sanitarian harus mampu untuk melalukan mitigasi bahaya. Yakni, berupa tindakan untuk mengendalikan, mengurangi, atau menghilangkan bahaya pada sebuah produk pangan, sehingga keberadaan pangan tersebut tidak menyebabkan keracunan atau penyakit akibat mengkonsumsi pangan tersebut.

Demikian, semoga informasi pentingnya inspeksi pangan berbasisi risiko ini bermanfaat dalam menjaga kesehatan pangan siap saji yang terus tumbuh berkembang saat ini. Bagi teman-teman yang ingin memiliki ebook buku saku Pengawasan Higiene Sanitasi Pangan Berbasis Risiko, silahkan tulis di kolom komentar ya!

BACA JUGA:  Epidemiologi Pencegahan Malaria

Buku saku ini diharapkan dapat menjadi rujukan petugas kesehatan lingkungan di provinsi, kab/kota dan puskesmas serta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam menentukan tingkat risiko sebuah TPP termasuk ke dalam risiko tinggi, sedang atau rendah yang akan menentukan frekuensi pengawasan. Dengan menerapkan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) berbasis risiko diharapkan pembinaan dan pengawasan TPP di daerah akan lebih efektif dan efisien.

Salam sehat selalu. Aamiin.***

❤oOo❤

Untuk mendapatkan update tentang informasi terbaru dari www.Insanitarian.com, silahkan ikuti kami lewat media sosial di bawah ini:

Instagram: https://www.instagram.com/arda.dinata/

Facebook: https://web.facebook.com/Inspirasiarda

Anda tidak ingin ketinggalan informasi dari leman website In SANITARIAN INDONESIA di  https://insanitarian.com/! Caranya klik whatsApp di bawah ini:

Silakan share informasi ini agar nilai manfaatnya bisa dirasakan para pembaca lainnya. Oke, saya tunggu juga tanggapannya di kolom komentar ya!

_❤oOo❤_

Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (http://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

_❤oOo❤_

Nikmati tulisan lainnya di sini yang sesuai kategori:

Arda Dinata adalah Penulis buku Strategi Produktif Menulis dan penulis kolom di

https://insanitarian.com/ ,

http://www.produktifmenulis.com,

https://ardadinata.com/, dan

https://www.miqraindonesia.com/

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (http://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

One thought on “Pentingnya Inspeksi Pangan Berbasis Risiko

Tinggalkan Balasan

error: