Info KesehatanOpini

Dehidrasi dan Kerusakan Otak Pada Lansia

Dehidrasi dan kerusakan otak pada lansia (lanjut usia) merupakan hal yang harus kita pahami sedini mungkin. Dehidrasi (kekurangan air) bisa terjadi pada tiap usia. Tapi, hasil studi para ilmuwan Melbourne Howard Florey Institute memperingatkan bahwa orang tua (lansia) berisiko mengalami dehidrasi karena otak mereka meremehkan berapa banyak air yang mereka butuhkan untuk minum (melakukan rehidrasi).

Oleh: Arda Dinata

In SANITARIAN – Rehidrasi atau terapi cairan merupakan upaya mengembalikan cairan tubuh yang terhubung bersama dengan cara mengonsumsi cairan yang mencukupi. Salah satunya dengan mengonsumsi oralit. Jika tidak tersedia, air kaldu, kuah sayur juga dapat dijadikan alternatif pilihan sebagai cairang pengganti.

Dehidrasi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup air. Hal ini bisa terjadi akibat cuaca yang panas atau akibat aktivitas berlebihan. Gejala dehidrasi dapat berupa sakit kepala, lesu, dan halusinasi. Dalam kasus yang ekstrim, dehidrasi ini bisa menyebabkan kematian.

Jadi, waspadai dehidrasi dan kerusakan otak pada lansia. Mengapa?

Sebab, seperti dikuti sciencedaily, menurut peneliti Florey Dr Michael Farrell, A/Prof Gary Egan dan Prof Derek Denton menemukan bahwa suatu daerah di otak yang disebut korteks cingulate tengah memprediksi berapa banyak air yang dibutuhkan seseorang, tetapi daerah ini tidak berfungsi pada orang tua.

Dr Farrell mengatakan mereka memasukkan air asin kepada sampel penelitian (usia 65 hingga 74 tahun) dan muda (usia 21 hingga 30 tahun) untuk membuat mereka haus dan kemudian mengizinkan mereka minum air sebanyak yang mereka inginkan.

“Meskipun semua peserta memiliki tingkat haus yang sama. Orang yang lebih tua hanya minum setengah dari jumlah peserta yang lebih muda,” kata Dr Farrell.

BACA JUGA:  Protein Hewani Cegah Stunting

“Menggunakan pencitraan PET yang kami temukan pada orang tua, korteks mid cingulate ‘dimatikan’ jauh lebih awal dengan meminum volume kecil. Penemuan ini membantu menjelaskan mengapa orang tua dapat dengan mudah mengalami dehidrasi,” katanya.

“Ini adalah sensasi diri yang memiliki kekuatan motivasi yang sangat kuat,” kata rekan penulis Peter T. Fox, MD, profesor dan direktur Pusat Pencitraan Penelitian di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di San Antonio.

Data sejarah menyebutkan bahwa gelombang panas Eropa Agustus 2003 lalu, telah merenggut sekitar 52.000 nyawa karena dehidrasi dan penyebab lainnya — banyak dari mereka adalah orang tua. Prancis menderita kerugian terburuk, dengan 14.802 orang meninggal akibat gelombang panas (Earth Policy Institute).

Oleh karena itu, waspadai adanya perubahan iklim yang menyebabkan suhu menjadi meningkat. Dunia mengakui, saat ini perubahan iklim terus menjadi masalah global yang panas. Artinya, implikasi kesehatan bagi orang tua dari kenaikan suhu musim panas menambah kekhawatiran terkait hubungan dehidrasi dan kerusakan orak pada lansia ini.

Untuk itu, kita harus mengikuti apa yang disarankan Dr Farrell terkait hubungan dehidrasi dan kerusakan orak pada lansia. Beliau merekomendasikan agar orang tua memastikan mereka minum cukup air selama cuaca panas. “Orang dewasa harus minum sekitar delapan gelas air per hari untuk mencegah dehidrasi, dan orang yang aktif secara fisik mungkin perlu minum lebih banyak,” kata Dr Farrell.

Mari di hari lanjut usia nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Mei ini, kita sehatkan lansia. Sebab, lansia adalah kelompok rentan. Jaga mereka tetap sehat. Apalagi saat pandemi dengan menjaga kesehatan fisik, mental, sosial dan spiritual Mari di hari lanjut usia nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Mei ini, kita sehatkan lansia. Sebab, lansia adalah kelompok rentan. Jaga mereka tetap sehat. Lansia sehat, Indonesia kuat!***

BACA JUGA:  Kebijaksanaan Bikin Hidup Nyaman

❤oOo❤_

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (http://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

Tinggalkan Balasan

error: