Mengenal Beberapa Spesies Nyamuk
Mengenal beberapa spesies nyamuk, sangat penting untuk usaha pengendalian penyakit yang disebarkan oleh nyamuk. Dari 18 genera yang ada di Indonesia ada 6 (enam) genus yang kita kenal 5 (lima) genus berperan sebagai vektor penular penyakit seperti genera anopheles, aedes, culex, mansonia dan armigeres. Sedangkan 1 (satu) genus lagi toxorhynchites tidak berperan sebagai penular penyakit.
Oleh: Asep Jajang K
(Penulis adalah Teknisi Litkayasa Penyelia di Loka Litbangkes Pangandaran)
In SANITARIAN – Kenapa kita perlu mengenal beberapa spesies nyamuk? Nyamuk di seluruh dunia terdapat 2960 species, di Indonesia sendiri ada 457 species dalam 18 genera, meliputi 80 species Anopheles, 82 species Culex, 5 species Aedes dan 8 species Mansonia, sedangkan sisanya merupakan anggota genera yang tindak penting dalam penularan penyakit.
Semua nyamuk melalui metamorfosa sempurna dari mulai telur, jentik, pupa sampai menjadi nyamuk dewasa. Air sangat dibutuhkan oleh nyamuk untuk berkembang biak, nyamuk memilih air untuk berkembang biak sesuai dengan kebutuhan dan kesukaannya. Setiap spesies nyamuk dari genus nyamuk mempunyai ciri khas tersendiri.
Mengenal beberapa spesies nyamuk, sangat penting untuk usaha pengendalian penyakit yang disebarkan oleh nyamuk. Dari 18 genera yang ada di Indonesia ada 6 (enam) genus yang kita kenal. 5 (lima) genus berperan sebagai vektor penular penyakit seperti genera Anopheles, Aedes, Culex, Mansonia, dan Armigeres. Sedangkan 1 (satu) genus lagi Toxorhynchites tidak berperan sebagai penular penyakit. Untuk lebih mengenali nyamuk, kita identifikasi dari genera ke spesienya.

Kenali Beberapa Spesies Nyamuk
Berikut ini cara mengenal beberapa spesies nyamuk dalam hidup manusia. Sebab, hal ini sangat penting untuk usaha pengendalian penyakit yang disebarkan oleh nyamuk. Berikut cara mengenal beberapa spesies nyamuk dalam hidup keseharian tersebut, yaitu:
Spesies Anopheles vagus

Mengenali morfologi nyamuk An. vagus dimulai dari melihat sayap dengan ciri-ciri bintik pucat, daerah phrehumeral dari costa sayap ada bagian dengan sisik pucat, pada costa ada 4 atau lebih noda pucat. Proboscis lurus dan sama panjang dengan palpi, gelang pucat di ujung palpi panjangnya sekurang-kurangnya 3 kali panjang gelap di bawahnya.
Scutellum membulat, femur tanpa sikat, pada persambungan tibia tarsus kaki belakang tidak ada gelang pucat, tarsus kaki ke 5 kaki belakang sebagian atau seluruhnya gelap, femur dan tibia tidak berbercak, kemudian ciri khas dari An. vagus adalah proboscis mempunyai bagian pucat di ujungnya di subapical.
An. vagus mencari darah pada malam hari, bisa hidup di air tawar dan air payau. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa noda pucat pada apical atau sub apical proboscis ternyata bervariasi pada ukuran kejelasan dan letak. Noda pucat pada apical proboscis An.vagus pada habitat air payau dan air tawar ditemukan ada yang lebar atau sempit, jelas atau samar.