Info KesehatanJurnal Kesehatan LingkunganMajalah InsideOpini

Kinerja Petugas Mikroskopis Malaria di Wilayah Endemis Malaria Kabupaten Pangandaran

Uji silang dilaksanakan sebagai salah satu cara pemantapan mutu eksternal untuk pemeriksaan mikroskopis malaria. Dengan mencermati kriteria tersebut, dapat disimpulakan bahwa kinerja peserta in house training dalam pemeriksaan sediaan darah malaria dinilai kurang. Walaupun sensitifitas mencapai 97 % namun spesifitas dan akurasi pemeriksaan sangat rendah. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil di beberapa wilayah lain di Indonesia. Penelitian di Kabupaten Purworejo, di Kalimantan dan Sulawesi, di Pulau Sumba, dan di Kabupaten OKU,  menyatakan bahwa sebagian besar kinerja petugas mikroskopis dalam mendiagnosa malaria masih barada pada katagori kurang.

Kualitas pelayanan laboratorium malaria sangat diperlukan dalam menegakkan diagnosis dan sangat tergantung pada kompetensi dan kinerja petugas laboratorium di setiap jenjang fasilitas pelayanan kesehatan. Penguatan laboratorium pemeriksaan malaria yang berkualitas dilakukan melalui pengembangan jejaring dan pemantapan mutu laboratorium pemeriksa malaria mulai dari tingkat pelayanan seperti laboratorium Puskesmas, Rumah Sakit serta laboratorium kesehatan swasta sampai ke laboratorium rujukan di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Oleh karena itu, kegiatan in house training sangat bermanfaat meningkatkan dan refreshing kemampuan kinerja petugas laboratorium termasuk dalam pemeriksaan sediaan darah malaria.

Pada proses penilaian ini ditemukan indikasi bahwa peserta masih banyak yang “menduga/menebak” jawaban dari sediaan yang diperiksa, hal ini teridentifikasi dari hasil sensitifitas yang cukup tinggi namun memiliki nilai akurasi yang sangat kurang. Selain itu, kurangnya kemampuan peserta diperkuat dengan jawaban peserta test yang menjawab spesies selain Plasmodium falsiparum dan Plasmodium vivax, padahal slide yang diujikan adalah dua spesies tersebut.

Keterbatasan dari penilaian ini juga terletak pada jumlah slide uji kurang dari standar. Menurut Murhayat, idealnya dibutuhkan 181 sediaan untuk asumsi sensitifitas 95 % dan spesifitas 90% dengan tingkat kepercayaan 5%. Kemenkes RI memberikan batasan bahwa standar jumlah slide untuk pemantapan mutu metode uji silang konvensional adalah 20 slide dengan komposisi: 8 slide negatif; 5 slide positif P.f; 4 slide positif P.v; 1 slide positif P.m; 1 slide positif P.o; dan 1 slide positif mix (P.f+P.v). Hal ini tidak bisa terlaksana karena kurangnya slide uji yang dimiliki. Namun demikian hasil uji silang pada kegiatan ini masih bisa menjadi gambaran awal kemampuan analis/mikroskopis di Kabupaten Pangandaran sehingga bisa dijadikan rujukan dalam peningkatan kinerja dan kemampuan petugas mikroskopis malaria.

BACA JUGA:  Genom Sekuensing Mengubah Deteksi Penyakit

Kesimpulan

Kinerja petugas mikroskopis malaria di wilayah endemis malaria Kabupaten Pangandaran

Hasil penilaian menunjukkan kinerja petugas mikroskopis pada wilayah endemis malaria di Kabupaten Pangandaran memiliki kategori “Kurang”. Oleh karena itu, sebaiknya Kabupaten Pangandaran melakukan pelatihan mikroskopis malaria dengan peserta analis/mikroskopis perwakilan dari semua puskesmas yang ada di Kabupaten Pangandaran. Selain itu, harus memiliki “Cross Checker” tingkat kabupaten yang dapat membantu dalam pemantapan mutu.

Sumber

Ariyanti, Endah; Riyanti, E; Prasetyorini, Budi; Aisyah, et. al., 2012. Cek silang mikroskopis sediaan darah malaria pada monitoring pengobatan dehidroartemisinin-piperakuin di Kalimantan dan Sulawesi. Media Litbang Kesehatan, Vol.22 No. 4, Hal 167-172

Herdiana. 2020. Evaluasi Program Malaria di Dunia dan Indonesia: Slide Presentasi. Disampaikan di Pertemuan Monitoring Evaluasi Program Malaria Tahun 2019 seta Perencanaan program tahun 2020; Bali

Kemenkes RI. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2015 Tentang Pedoman Jejaring dan Pemantapn Mutu Laboratorium Malaria.

Kemenkes RI. 2019. Situasi Terkini Malaria 2018. Eliminasi Malaria Indonesia.[internet]. Diakses tanggal 6 Februari 2020. Tersedia di: http://www.malaria.id/p/blog-page_43.html.

Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Kementerian Kesehatan Indonesia, Jakarta.

Mau, Fridolina dan Desato, Yustinus. 2013. Study kualitas (Quality Assurance) pemeriksaan mikroskopis malaria di Pulau Sumba tahun 2009. Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol. 12 No. 2, Hal 79-86.

Murhandarwati, Elsa, Herdiana; Fuad Anis, Herwanto; Guntur, Budi., dkk. 2018.  Uji Silang Digital sebagai Alternatif Uji Banding Manual Pemeriksaan Mikroskopis Malaria di Kulon Progo JPKM, Vol.4, No.1: Hal 72 – 87

Nurhayati; Hasmiwati; dan Rusjdi, Selfi Renita. 2014. Uji Reliabilitas diagnosis mikroskopis malaria tenaga laboratorium puskesmas di daerah endemic Kota Sawah Lunto, Sumatera Barat. MKA, Vol. 37, No. 1

BACA JUGA:  Waspadai Pengaruh Toksisitas Logam Pada Ikan

Utami, Basundari Sri; Supriyanto, Sri; Sururi, M; Ekowatiningsih, Riyanti. 2002. Efektifitas diagnosis mikroskopis malaria di tiga puskesmas di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Media Litbang Kesehatan, Vol.XII No. 2, Hal 1-9 Wurisastuti, Tri; Sitorus, Hotnida; Nurmaliani, Rizky. 2015. Gambaran petugas mikroskopis malaria pada lima puskesmas di Kabupaten OKU Sumatera Selatan dalam mendeteksi parasite malaria. Spirakel, Vol.1, No. 7: Hal 1-6

Edisi Cetak Dimuat di: Buletin Inside Edisi 28 Volume XV Nomor 1 Juni 2020

❤oOo❤_

Untuk mendapatkan update tentang informasi terbaru dari www.Insanitarian.com, silahkan ikuti kami lewat media sosial di bawah ini:

Instagram: https://www.instagram.com/arda.dinata/

Facebook: https://web.facebook.com/Inspirasiarda

Anda tidak ingin ketinggalan informasi dari leman website In SANITARIAN INDONESIA di  https://insanitarian.com/! Caranya klik whatsApp di bawah ini:

Silakan share informasi ini agar nilai manfaatnya bisa dirasakan para pembaca lainnya. Oke, saya tunggu juga tanggapannya di kolom komentar ya!

_❤oOo❤_

Nikmati tulisan lainnya di sini yang sesuai kategori:

admin

www.insanitarian.com adalah Situs Nasional Seputar Dunia Kesehatan, Hygiene, Sanitasi, dan Kesehatan Lingkungan (Sumber Inspirasi & Referensi Dunia Kesehatan, Sanitasi Lingkungan, Entomologi, Mikrobiologi Kesehatan, dll.) yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House. Redaksi dengan senang hati menerima kiriman tulisan ilmiah dengan gaya penulisan secara populer. Panjang tulisan antara 8.000 -10.000 karakter.

One thought on “Kinerja Petugas Mikroskopis Malaria di Wilayah Endemis Malaria Kabupaten Pangandaran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: