Jurnal Kesehatan LingkunganKesehatan LingkunganPembuangan Tinja & Air Limbah

Sanitasi Berkelanjutan

Sanitasi berkelanjutan ini sangat penting untuk dikembangkan. Paling tidak ada kategori yang menjadi fokus kajian dari keberadaan kotoran manusia ini, yaitu: (i) kebersihan kotoran, (ii) sumber daya (seperti nitrogen, fosfor, dan listrik) pemulihan dari kotoran, dan (iii) polutan mikro pengendalian ekskreta, seperti antibiotik dan logam berat. Sementara itu, resistensi antimikroba merupakan masalah baru dari sudut pandang higienisasi karena meningkatnya jumlah antibiotik dalam sistem air.

(Zhou et al., 2018).

Bahasan Terkait: Inovasi dalam teknik sanitasi dapat menjaga populasi rentan dari tertular penyakit yang disebabkan oleh berbagai jenis kontaminan dan mikroorganisme. Usaha berikut dapat menjadi solusi Sanitasi Berkelanjutan yang efektif, yaitu:

In SANITARIANJournal Environment International (2018) mempublikasikan terkait tinjauan pembangunan sanitasi global. Artikel tersebut cukup menarik untuk melihat pemetaan dan kondisi dari perkembangan sanitasi di dunia. Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menghasilkan peningkatan fokus pada pengembangan teknik sanitasi yang inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi permintaan sanitasi yang memadai dan adil di daerah berpenghasilan rendah. Kami mengkaji latar belakang, situasi terkini, tantangan, dan perspektif sanitasi global (Zhou et al., 2018).

Lebih jauh, disampaikan Zhou et al., (2018), inovasi dalam teknik sanitasi dapat menjaga populasi rentan dari tertular penyakit yang disebabkan oleh berbagai jenis kontaminan dan mikroorganisme. Oleh karena itu, higienisasi kotoran manusia, pemulihan sumber daya, dan penghilangan polutan mikro dari kotoran dapat menjadi solusi berkelanjutan yang efektif. 

Pada konteks ini, termasuk munculnya teknologi komersial, seperti pengomposan, pencernaan anaerobik, dan penyimpanan, dapat diandalkan. Namun, hal itu masih menghadapi tantangan dalam mengatasi hubungan antara aspek politik, sosial, kelembagaan, budaya, dan pendidikan sanitasi.

BACA JUGA:  Uraian Kegiatan Jenjang Tenaga Sanitasi Lingkungan Mahir

Konsep Sanitasi Berkelanjutan

Konsep sanitasi berkelanjutan tidak hanya menyangkut toilet, tetapi juga pembuangan dan penggunaan kembali kotoran yang tepat. Oleh karena itu, daerah perkotaan yang jauh dari saluran pembuangan utama sangat membutuhkan teknik sanitasi yang inovatif. 

Pada Hari Toilet Sedunia kelima (2017), ada pengumuman berjudul “Sistem sanitasi non-sewer – Unit perawatan terintegrasi prefabrikasi – Persyaratan keselamatan dan kinerja umum untuk desain dan pengujian”. Hal ini menunjukkan bahwa WHO akan memberikan peraturan standar internasional untuk sistem sanitasi di seluruh dunia, termasuk komunitas perkotaan tanpa akses ke sistem saluran pembuangan, dan organisasi akan mengejar solusi sanitasi berkelanjutan.

Kabar baik itu, sangat membahagiakan bagi kita para penjuang sanitasi. Artinya, dengan transformasi konsep sanitasi dari “sanitasi yang ditingkatkan” menjadi “sanitasi berkelanjutan”, kotoran dan air limbah tidak diakui sebagai limbah berbahaya, tetapi sumber daya berharga yang dapat digunakan kembali dan didaur ulang. 

Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang komposisi sampah bersumber dari kotoran manusia. Yakni, ada “patogen”, “lumpur”, “nitrogen”, “mikroorganisme”, “antibiotik”, “amonia”, “fosfor”, “nitrat”, “logam berat”, dan “resistensi antimikroba” adalah komponen utama dari kotoran manusia. 

Berdasarkan karakteristik polutan tersebut, paling tidak ada kategori yang menjadi fokus kajian dari keberadaan kotoran manusia ini, yaitu: (i) kebersihan kotoran, (ii) sumber daya (seperti nitrogen, fosfor, dan listrik) pemulihan dari kotoran, dan (iii) polutan mikro pengendalian ekskreta, seperti antibiotik dan logam berat. Sementara itu, resistensi antimikroba merupakan masalah baru dari sudut pandang higienisasi karena meningkatnya jumlah antibiotik dalam sistem air (Zhou et al., 2018).

Untuk pembahasan dari ketiga kategori tersebut akan dibahas dalam artikel berikutnya. Jadi ikuti terus postingan dari www.insanitarian.com, jangan sampai ketinggalan ya!

BACA JUGA:  Kebersihan Kotoran Manusia

Untuk mendapatkan update tentang informasi terbaru dari www.Insanitarian.com, silahkan ikuti kami lewat media sosial di bawah ini:

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (https://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

6 komentar pada “Sanitasi Berkelanjutan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: