Buku Kesehatan LingkunganKesehatan LingkunganOpini

Potret Masalah Kesehatan Lingkungan

Potret masalah kesehatan lingkungan harus dimiliki setiap pemegang kebijakan di daerah. Munculnya permasalahan lingkungan, sadar atau tidak, sejatinya akibat tabiat ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi. Mulai dari faktor alam dan sifat manusianya sendiri yang serakah. Tidak menjaga tatanan lingkungan hidup yang dijadikan sebagai tempat tinggalnya itu.  

Oleh: Arda Dinata

In SANITARIAN – Permasalahan kesehatan dan lingkungan sering terjadi di Indonesia. Aktivitas manusia dan lingkungan merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan. Sebab, aktivitas manusia yang serakah itu memiliki efek buruk pada lingkungan dengan cara mencemari air yang kita minum, udara yang kita hirup, dan tanah tempat tumbuh-tumbuhan. 

Meskipun, dewasa ini revolusi industri sukses besar dalam hal teknologi, masyarakat, dan penyediaan berbagai layanan. Nyatanya, kehadiran revolusi industri itu juga memperkenalkan produksi sejumlah besar polutan yang dipancarkan ke udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia. 

Tanpa keraguan, pencemaran lingkungan global dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat internasional dengan berbagai aspek. Kekhawatiran sosial, ekonomi, dan legislatif serta kebiasaan gaya hidup terkait dengan masalah utama ini. Jelas, urbanisasi dan industrialisasi mencapai proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menjengkelkan dunia di era sekarang (Manisalidis et al., 2020).

Tanpa dipungkiri dan tidak diragukan bahwa semua hal itu terkait erat dengan perubahan iklim, dan jika terjadi bahaya, maka konsekuensinya sangat parah bagi umat manusia (Moore, 2009). Perubahan iklim dan efek pemanasan planet itu secara serius mempengaruhi berbagai ekosistem, menyebabkan masalah seperti keamanan pangan, pencairan gunung es, kepunahan hewan, dan kerusakan tanaman (Marlon et al., 2019), (USGCRP, 2009).

Berbicara masalah kesehatan lingkungan dan solusinya, saya sudah menyinggung dalam buku Kesehatan Lingkungan (Dinata, 2018), bahwa ada 7 kunci menuju Indonesia sehat, yaitu: menyehatkan makanan, air, limbah cair, limbah padat, limbah medis (B3), udara, kesehatan rumah tangga dan binatang pengganggu. Sungguh, betapa miris kondisi penataan kesehatan lingkungan di Indonesia.

BACA JUGA:  Manajemen Penanggulangan Penyakit Bersumber Nyamuk

Padahal, kalau kita renungkan menurut Guru Besar Administrasi Kesehatan dari Universitas Berkeley, Hendrik L Blum, ada empat faktor yang mempengaruhi dari status kesehatan manusia, yaitu lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan, dan genetik (keturunan). Hal ini, berarti bisa jadi teori Hendrik L Blum itu belum sepenuhnya mendasari dan diterapkan dalam pola pembangunan kesehatan di Indonesia secara konsisten dan menyeluruh.

Terkait potret lingkungan Indonesia ini, berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) secara nasional adalah sebesar 59,79 (2009), 61,7 (2010), 65,76 (2011). 63,96 (2012), 63,20 (2013), 63,42 (2014), 68,23 (2015), 65,73 (2016), 66,46 (2017), 71,67 (2018), 66,55% (2019), 70,27% (2020). Secara konsepsi, perhitungan IKLH itu memiliki sifat komparatif yang berarti nilai satu provinsi relatif terhadap provinsi lainnya.

Artinya, dalam perspektif IKLH, angka indeks tersebut bukan semata-mata peringkat, namun lebih kepada suatu dorongan upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup. Semakin jauh dengan angka 100, mengindikasikan harus semakin besar upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2015).

Masalah Lingkungan

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (http://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

Tinggalkan Balasan

error: