Info KesehatanJurnal Kesehatan LingkunganKesehatan LingkunganMajalah InsideOpini

Survei Evaluasi Prevalensi Lymphatic Filariasis di Kabupaten Subang

Gambar 2. Distribusi Responden berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Subang tahun 2017

Tabel 2. Jumlah Responden berdasarkan hasil pemeriksaan Microfilaria di Kabupaten Subang Tahun 2017

NoDesaHasilJumlah
Positif MfNegatif Mf
1Desa Curugrendeng0317317
2Desa Rancahilir0312312
Jumlah0629629

Hasil pemeriksaan microfilaria pada sedian darah jari (SDJ) yang terkumpul dari 629 responden di Kabupaten Subang adalah negatif, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi penularan filariasis di kedua desa tersebut baik desa sentinel maupun spot. Namun, hasil studi ini masih mempunyai keterbatasan dengan jumlah sampel yang masih terbatas walaupun pengambilan sampel dilakukan di sekitar lokasi rumah penderita yang pernah teridentifikasi positif dan sekitar rumah penderita kronis.

Rendahnya microfilaria rate  di lokasi penelitian, merupakan dampak dari upaya POPM yang telah dilakukan selama 5 tahun berturut-turut. Kondisi ini harus tetap dipertahankan hingga Kabupaten Subang dapat berhasil memperoleh sertifikasi bebas filariasis, sehingga penguatan surveilans sangat diperlukan. Surveilans kasus dan vektor dapat dilaksanakan secara rutin pada saat jeda tahapan TAS (evaluasi eliminasi filariasis).

Upaya ini dapat digabungkan atau diintegrasikan dengan program penyakit menular lainnya yang telah dilaksanakan di Kabupaten Subang. Penatalaksanaan kasus kronis dilaksanakan bersamaan dengan program kusta, serta pengendalian vektor juga dapat dilakukan secara terpadu dengan program malaria. Kegiatan surveilans terutama pemeriksaan SDJ  harus tetap dilakukan secara berkala terutama di wilayah spot dan sentinel untuk mencegah terjadinya transmisi baru di Kabupaten Subang. 

Kesimpulan  

Survei evaluasi prevalensi lymphatic filariasis di Kabupaten Subang

Hasil pemeriksaan mikroskopis, tidak teridentifikasi adanya penularan baru di desa sentinel (Curugrendeng) dan spot (Rancahilir) Kabupaten Subang dengan Mf rate 0% dari 629 sampel yang telah diperiksa. Penguatan surveilans tetap harus dilakukan secara rutin terutama pada jeda evaluasi eliminasi filariasis (TAS) setiap dua tahun sekali selama tiga tahun. Hal ini untuk mencegah terjadinya penularan baru (re-transmisi) filariasis, sehingga Kabupaten Subang berhasil menjadi wilayah bebas filariasis.

BACA JUGA:  Sedekah Akan Berbalas

Sumber

Sharma GM, Bhardwaj AR, Relwani NR, Dubey S. Lymphatic filariasis presenting as a swelling over the upper arm: A case report. Malaysian Orthop J. 2018;12(1):63-65. doi:10.5704/MOJ.1803.016.

WHO. Global programme to eliminate lymphatic filariasis. Wkly Epidemiol Rec. 2010;85(38):365-372.

Subdit Filariasis dan Kecacingan DP dan PPTV dan Z. Situasi Filariasis Di Indonesia Tahun 2015.; 2016.

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik. Strategi Percepatan Dan Penanggulangan Filariasis Dan Kecacingan Di Indonesia. [Meeting : Monitoring and Evaluation Filariasis Elimination Program]. [11-14 Februari 2020]. Jakarta. Indonesia. Jakarta; 2020.

Dinas Kesehatan Kabupaten Subang. Laporan Tahunan Filariasis Tahun 2012-2016; 2016.

Badan Pusat Statistik. Kabupaten Subang Dalam Angka. Subang; 2015.

Loka Litbang P2B2 Ciamis. Studi Evaluasi Eliminasi Filariasis Di Indonesia Tahun 2017 (Studi Multisenter Filariasis). Pangandaran; 2017.

Santoso S, Taviv Y. Situasi Filariasis Setelah Pengobatan Massal di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Bul Penelit Kesehat. 2015. http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/3620.

Pahlepi RI, Santoso S, Putra DE. Survei Darah Jari Filariasis Di Desa Batumarta X Kec. Madang Suku Iii Kabupaten Ogan Komering Ulu (Oku) Timur, Sumatera Selatan Tahun 2012. Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2015;24(3). doi:10.22435/mpk.v24i3.3645.117-122.

Garjito T, Jastal J, Rosmini R, Anastasia H, Srikandi Y, Labatjo Y. Filariasis Dan Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Penularannya Di Desa Pangku-Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi-Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Vektora. 2014;5(2 Okt):53-64. doi:10.22435/vektora.v5i2Okt.3489.53-64.

Rahayu N, Suryatinah Y, Setyaningtyas D, Sulasmi S. Faktor Terjadinya Penularan Filariasis di Puskesmas Lasung Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. J Buski. 2014;5(2):21410.

Edisi Cetak Dimuat di: Buletin Inside Edisi 28 Volume XV Nomor 1 Juni 2020

❤oOo❤_

Untuk mendapatkan update tentang informasi terbaru dari www.Insanitarian.com, silahkan ikuti kami lewat media sosial di bawah ini:

BACA JUGA:  Minimisasi Limbah Industri Kurangi Derita Citarum

Instagram: https://www.instagram.com/arda.dinata/

Facebook: https://web.facebook.com/Inspirasiarda

Anda tidak ingin ketinggalan informasi dari leman website In SANITARIAN INDONESIA di  https://insanitarian.com/! Caranya klik whatsApp di bawah ini:

Silakan share informasi ini agar nilai manfaatnya bisa dirasakan para pembaca lainnya. Oke, saya tunggu juga tanggapannya di kolom komentar ya!

_❤oOo❤_

Nikmati tulisan lainnya di sini yang sesuai kategori:

admin

www.insanitarian.com adalah Situs Nasional Seputar Dunia Kesehatan, Hygiene, Sanitasi, dan Kesehatan Lingkungan (Sumber Inspirasi & Referensi Dunia Kesehatan, Sanitasi Lingkungan, Entomologi, Mikrobiologi Kesehatan, dll.) yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House. Redaksi dengan senang hati menerima kiriman tulisan ilmiah dengan gaya penulisan secara populer. Panjang tulisan antara 8.000 -10.000 karakter.

One thought on “Survei Evaluasi Prevalensi Lymphatic Filariasis di Kabupaten Subang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: