Air Minum, Air Tanah, dan Sanitasi
Air minum, air tanah, dan sanitasi merupakan tiga hal yang saling terkait. Menurut WHO, saat ini, 2,2 miliar orang memiliki akses terbatas ke air minum yang aman. Dan pada tahun 2025, setengah dari populasi dunia akan tinggal di daerah yang kekurangan air. Kepemimpinan dan investasi pemerintah yang kuat dalam layanan air minum dan sanitasi yang tangguh akan membantu melindungi air tanah.
Oleh: Arda Dinata
In SANITARIAN – Kebutuhan manusia akan air semakin meningkat. Tekanan pada sumber daya air meningkat karena penggunaan yang berlebihan, polusi udara dan perubahan iklim. Bahkan, belakangan kondisi kekeringan dan gelombang panas menjadi lebih intens dan sering terjadi di belahan bumi ini.
Konsekuensi kondisi lingkungan yang demikian, terjadi kenaikan permukaan laut tak terelakan dan mendorong intrusi air asin ke akuifer pantai. Sementara itu, kondisi akuifer air tanah semakin menipis di belahan dunia. Di sinilah, setiap kita perlu memahami keberadaan air minum, air tanah, dan sanitasi.
Air Tanah

Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, dalam pesannya untuk Hari Air Sedunia 2022 mengatakan, “Air dapat menjadi sumber konflik tetapi juga dapat menjadi sumber kerja sama. Sangat penting bagi kita untuk bekerja sama untuk menyediakan pengelolaan yang lebih baik dari semua sumber air, termasuk pasokan air tanah dunia. Kita perlu meningkatkan eksplorasi, pemantauan, dan analisis sumber daya air tanah untuk melindungi dan mengelolaannya dengan lebih baik serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.”
Lebih jauh, Antonio Guterres mengungkapkan bahwa air tanah itu tidak terlihat, tetapi kita tidak bisa membiarkannya hilang dari pikiran. Disimpan di bebatuan dan tanah, air tanah adalah sumber air tawar cair terbesar kami. Ini menopang pasokan air minum, sistem sanitasi, pertanian, industri dan ekosistem. Namun, sekitar 20 persen akuifer dunia dieksploitasi secara berlebihan.
Sementara itu, pesan Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO dalam rangka Hari Air Sedunia 2022 mengungkapkan, “Saat planet ini beradaptasi dengan perubahan iklim dan peningkatkan populasi, air tanah akan memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan makanan dan air minum yang terus meningkat. Namun, sumber daya penting ini menghadapi risiko serius (termasuk perlindungan yang tidak memadai dan terkadang polusi yang tidak dapat diubah).