Info KesehatanKesehatan LingkunganMikrobiologi

Kulit, Mikroba dan Imunitas

Kulit, mikroba dan imunitas adalah tiga hal yang saling terkait. Kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh dari cedera dan patogen. Sementara itu, mikroba adalah makhluk hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya bisa diamati dengan bantuan mikroskop. Keberadaannya, tentu akan mempengaruhi kesehatan kulit seseorang. Untuk itu, kita perlu imunitas untuk menjaga pengaruh mikroba pada kesehatan kulit manusia.  

Oleh: Arda Dinata

In SANITARIAN – Kulit merupakan organ tubuh terbesar yang menutupi seluruh permukaannya. Kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh dari cedera dan patogen. Kulit juga mengatur suhu tubuh, mengendalikan kehilangan cairan yang tak terasa (insensible fluid loss), serta menyimpan vitamin D, lemak, dan udara.

Lapisan kulit terdiri dari tiga lapisan utama: Epidermis , yang tahan air dan bekerja sebagai penghalang terhadap infeksi. Dermis , yang berfungsi sebagai lokasi untuk melengkapi kulit.

Kulit dan Mikroba

Kulit manusia berfungsi sebagai penghalang fisik, kimia, dan kekebalan terhadap lingkungan eksternal. Selain itu, ia juga menyediakan tempat perlindungan bagi mikrobiota penghuninya, yang dikenal sebagai mikrobioma kulit. 

Kerja sama antara mikrobiota, sel-sel kulit inang, dan sistem kekebalan itu bertanggung jawab untuk pemeliharaan kesehatan kulit. Apalagi, gangguan pada keseimbangan kulit yang rapuh, seperti oleh invasi patogen atau kerusakan pada penghalang kulit, sehingga dapat menyebabkan gangguan fungsi kulit. 

Sedangkan fungsi kulit lainnya sebagai termoregulasi organ yaitu, kulit berfungsi untuk menyesuaikan suhu tubuh. Yang mana bagian tubuh, seperti kelenjar keringat dan pembuluh darah, berfungsi untuk mengatur dan mempertahankan suhu tubuh.

Sementara itu, mikroba adalah makhluk hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya bisa diamati dengan bantuan mikroskop. Mikroorganisme ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel (multiseluler). Contoh mikroba yaitu bakteri, virus, parasit dan jamur.

Inilah 5 jenis bakteri yang hidup di kulit kita, yaitu:

  • Propionibacterium acnes.
  • Corynebacterium.
  • Staphylococcus epidermidis.
  • Stafilokokus aureus.
  • Streptococcus pyogenes.

Artinya, keberadaan mikroba ini sangat mempengaruhi kondisi kesehatan kulit seseorang. Untuk itu, kita menjaga kesehatan kulit dan meningkatan imunitas tubuh.

Imunitas atau sering disebut daya tahan tubuh dalam situs cnnindonesia.com, merupakan sistem kekebalan tubuh yang dirancang untuk mendeteksi atau menghancurkan benda asing yang masuk ke tubuh seperti bakteri atau virus. Kekebalan tubuh penting dijaga agar tubuh tetap sehat.

Keberadaan kulit dan usia seseorang itu mempengaruhi interaksi inang-mikrobiota. Kita tahu, pada awal kehidupan, kolonisasi kulit neonatus dengan komensal berkontribusi pada perkembangan sistem imun dan toleransi spesifik komensal.

Arti lainnya, selama keadaan stabil, mikrobiota kulit dirasakan oleh sel-sel kulit dan sel-sel kekebalan, menginduksi respon sel T noninflamasi yang mengarah pada peningkatan fungsi penghalang. Setelah menembus penghalang kulit, proses penyembuhan luka dimulai (Swaney & Kalan, 2021).

Lebih jauh, menurut Swaney & Kalan (2021), kolonisasi dasar luka dan pembentukan biofilm oleh komensal dan kadang-kadang patogen dapat mengganggu respons penyembuhan luka. Hal inilah yang menyebabkan penyembuhan luka jadi tertunda.

Apalagi, kondisi tersebut dipengaruhi dengan seiring bertambahnya usia kulit di akhir kehidupan. Tepatnya, hilangnya fungsi secara bertahap dalam sifat fisik, kimia, dan kekebalan kulit menyebabkan pergeseran mikronioma kulit dan kerentanan terhadap infeksi.

Penyakit Kulit

Fenomena pergeseran yang berujung pada infeksi kulit itu, dapat terlihat pada penyakit kulit. Ciri khas dari banyak kasus penyakit kulit ialah mikrobioma menyimpang yang menyertai keruskan fungsi sawar kulit dan peningkatan risiko infeksi.

Dalam hal ini, penempatan relung kulit oleh mikrobioma memberikan perlindungan terhadap patogen yang menyerang baik melalui mekanisme langsung maupun tidak langsung. Ambil contoh, seperti dengan ekslusi kompetitif (tidak langsung) dan biosintesis molekul antimikroba yang diturunkan dari mikrobioma (langsung) (Nakatsuji et al., 2017), (SanMiguel et al., 2017).

Namun demikian, peran komensal yang berada di kulit bergantung pada konteksnya. Reservoir agen infeksi potensial ini disimpan dalam keseimbangan yang halus dengan kekuatan yang menstabilkan komunitas mikrobioma itu sendiri dan interaksi dengan sel-sel kulit yang menetap dan kekebalan inang. Di sini, penyakit dermatologis mempengaruhi setidaknya 25% dari populasi di Amerika Serikat, dengan infeksi kulit dan luka merupakan beban penyakit terbesar (Lim et al., 2017). 

Untuk kondisi saat ini, infeksi luka kronis sendiri merupakan masalah yang berkembang. Beberapa memperkirakan biaya perawatan kesehatan tersebut mengejutkan, yaitu $95 miliar per tahun (Nussbaum et al., 2018). Ciri khas dari luka ini adalah adanya komensal kulit, tertanam dalam komunitas baru dan lingkungan yang sangat berbeda (Swaney & Kalan, 2021).

Patogen dan Imunitas Kulit

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (https://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

2 komentar pada “Kulit, Mikroba dan Imunitas

  • At Present, all main sports associations (in a wide selection of countries) have banned
    using anabolic steroids. The unwanted effects of Primobolan will include pure testosterone suppression in all
    males who use the steroid. All anabolic steroids have the ability
    to suppress pure testosterone production however the price of suppression relies on the
    steroid in query and the total dosing.
    Dizziness, headache and nausea have additionally been reported as unwanted effects, according to a examine revealed within the British
    Medical Journal. Steroids such as Dianabol usually cause circumstances of extreme zits, according to the united states
    Abuse of Dianabol where can i get Legal steroids also cause an oily scalp and thinning of the hair, leading to
    male-pattern baldness in men and women.
    In men, Dianabol can cause breast development and shrinking or atrophy of the testicles.

    Women who abuse Dianabol can develop extra physique hair growth, deepening of the
    voice and enlargement of the clitoris. Healthcare suppliers use cortisone shots
    to deal with irritation all through your physique.
    They’ll inject cortisone directly into an area that’s experiencing irritation. You ought to really feel relief from symptoms
    around per week after your injection. Discuss to your provider if you’re nonetheless experiencing ache and irritation greater than 10 days after
    a cortisone shot.
    Anabolic steroid may be injected, taken orally via pills, rubbed on by way of creams and gels, or
    be used in the type of a pores and skin patch.
    Injection is the most typical type of administration and is typically accomplished via the
    muscle of the physique. In severe circumstances of abuse, up to a hundred occasions the really helpful medical
    amount could be taken. When an individual takes two
    or more totally different type of anabolic steroids at a
    time they’re collaborating in “stacking”, a apply meant to
    increase muscular mass at a faster fee. This kind of drug may additionally be taken legally
    via a prescription. Docs prescribe these steroids to males who do not produce sufficient of the hormone testosterone, to those who are
    experiencing anemia, or as a way of lowering swelling.
    If you or a loved one is hooked on anabolic
    steroids it could be beneficial to look into drug rehab at a drug remedy middle.

    These with such an habit could have issue stopping use of steroids and should crave the drug
    the more its use continues. Additionally, when someone hooked
    on steroids lastly ceases using it, they experience pain much like withdrawal pains
    of other drug types. Other unwanted aspect effects are muscle weak point,
    eye issues (including cataracts), and the next risk of diabetes.
    Short-term use could cause weight gain, puffy face, nausea, mood swings, and
    bother sleeping. You may additionally get thinner skin, zits, uncommon hair
    development, and spikes in blood sugar and blood stress.

    As A Result Of corticosteroids turn down your immune system, taking them
    makes you more more likely to get infections.

    People who’ve misused steroids may be suffering from muscle dysmorphia, which is a behavioral syndrome.
    AAS are incessantly used by fighters, bouncers,
    and safety personnel to reinforce their appearance and job efficiency.
    The in style term used for the anabolic steroids is “steroids,”
    and different widespread names are “roids,” “juice,” “andro,” “gear,” and “stackers.”
    You can usually drink alcohol whereas taking steroid tablets, but don’t drink
    too much as this will likely irritate your abdomen. Your physician will be in a position to present extra advice about tips on how to safely stop
    taking steroids. Do not cease taking your medicine without speaking to
    your physician. It Is normally greatest to take steroid tablets
    with or soon after a meal – usually breakfast
    – as a end result of this could cease them irritating your abdomen.
    Therefore, it’s better to use steroids under the supervision of a healthcare professional.

    According to well being specialists, anabolic steroids could cause an increase in plaque
    formation in the arteries. The unwanted side effects of steroid injections
    for muscle gain embody several forms of pain, however the most typical one is stomach irritation. The anabolic steroids drugs
    have an result on fertility by affecting sperm production. According to the current evidence,
    the best treatment for AAS is the discontinuation of
    AAS use, remedy of withdrawal signs, a mixture of
    behavioral therapy, and symptomatic remedies. Treatment of AAS relies on the length of use, the probability
    of withdrawal symptoms, treatment targets of the affected person, and risk-benefit
    analysis of the therapies. Conversion of nonprescription AASs to prescription testosterone[1].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: