BiokimiaInfo KesehatanOpiniPromkes

16 Efek Racun dari Bahan Formalin

16 Efek racun dari bahan formalin yang wajib diketahui agar kita terhindari dari bahaya keracunan formalin. Mari dicermati dan waspadai kemungkinan yang bisa terjadi dari efek racun bahan formalin.

Inilah 16 efek racun dari bahan formalin dan formaldehida yang patut diwaspadai agar tidak mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia.

Oleh:  Arda Dinata 

In SANITARIAN – Masih hangat dalam ingatan kita bagaimana gencarnya pemberitaan tentang penyalahgunaan bahan berbahaya seperti formalin, boraks dan rhodamin-B dalam produk makanan. Kasusnya hampir terus berulang tiap tahun. Untuk kali ini, kita bahas terkait formalin.

Formaldehid merupakan senyawa kimia berbentuk gas atau larutan dan kedalamnya ditambahkan methanol 10-15% untuk mencegah polimerisasi. Dalam perdagangan tersedian larutan folmaldehid 37% dalam air yang dikenal sebagai formalin.

Bahkan, formalin ini disebutkan sebagai nama dagang larutan formaldehid dalam air dengan kadar 30-40 persen. Di pasaran, formalin dapat diperoleh dalam bentuk yang sudah diencerkan , yaitu dengan kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10 persen serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing-masing sekitar 5 gram.

Dengan kata lain, formaldehida adalah zat tidak berwarna, mudah terbakar, bahan kimia berbau tajam yang digunakan dalam bahan bangunan dan untuk menghasilkan banyak produk rumah tangga. Seperti digunakan dalam produk kayu press, seperti papan partikel, kayu lapis, dan papan serat; lem dan perekat; pelapis produk kertas; dan bahan isolasi tertentu.

Selain itu, formaldehida umumnya digunakan sebagai fungisida industri, bahan pembasmi kuman, dan disinfektan, dan sebagai pengawet dalam kamar mayat dan laboratorium medis. Formaldehida juga terjadi secara alami di lingkungan. Formalin ini diproduksi dalam jumlah kecil oleh organisme hidup yang sebagia besar bagian dari proses metabolisme normal.

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Martin H. Fischer, ada beberapa efek racun dari formaldehid dan formalin ini, yaitu sebagai berikut (Fischer, 1905):

1. Menghirup gas formaldehida dalam jumlah kecil bahkan diikuti oleh bronkitis dan pneumonia. Pneumonia disebabkan oleh inhalasi gas dan bukan karena infeksi sekunder.

2. Formalin termasuk dalam kelompok racun langka yang mampu menyebabkan kematian secara tiba-tiba saat tertelan. 

3. Masuknya formalin ke dalam lambung diikuti dengan produksi gastritis yang sangat bervariasi sifatnya. Duodenum dan jejunum atas mungkin juga terlibat dalam proses inflamasi. 

4. Injeksi formalin intraperitoneal menyebabkan peritonitis yang bersifat fibrino-hemoragik. Reaksi pasti diperoleh ketika formalin yang sangat encer (1-1000) digunakan. Di dalam rongga peritoneum formalin bekerja merusak semua organ (pankreas, hati, lemak peritoneum, Tuba fallopi, dll.) yang bersentuhan dengannya dan menyebabkan peradangan pada organ-organ ini. 

5. Dosis mematikan formalin ketika disuntikkan secara intraperitoneal ke marmut adalah sekitar 2 cc. dari 1-1000 formalin untuk setiap 100 grm. dari berat badan. 

6. Penyuntikan formalin ke dalam paru-paru diikuti oleh pneumonia dan bronkitis. 

7. Peradangan yang mengikuti injeksi subkutan formalin ditandai dengan eksudasi yang intens. 

8. Penyuntikan formalin ke dalam otot menghasilkan myositis.

9. Penyuntikan formalin ke bilik mata depan menyebabkan akumulasi eksudat yang mengandung leukosit dan fibrin. Ketika formalin diteteskan ke dalam kantung konjungtiva, iritis terjadi dan mungkin cukup parah untuk merusak mata. 

10. Formalin dengan cara apapun yang dimasukkan ke dalam tubuh diserap, dan kemudian mampu menghasilkan lesi pada organ parenkim. 

11. Perubahan hati setelah absorpsi formalin terdiri dari pembengkakan keruh derajat ringan atau berat disertai vakuolasi protoplasma, perubahan nukleus dan infiltrasi leukosit. Nekrosis fokal dapat terjadi. Perubahan serupa mengikuti inhalasi formaldehida. 

12. Injeksi formalin atau inhalasi uap formaldehida menghasilkan pembengkakan parenkim ginjal yang keruh. Nekrosis fokal dapat terjadi. 

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (http://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

One thought on “16 Efek Racun dari Bahan Formalin

Tinggalkan Balasan

error: