Sampah Harus Dikelola, Why?
Sampah harus dikelola, why?
Kemajuan ilmu dan teknologi sebagai hasil cipta dan karya budaya manusia telah mampu menempatkan makna kerja di dalam tatanan kehidupan yang semakin penting.
Oleh: Andri Ruliansyah
Kemajuan ilmu dan teknologi sebagai hasil cipta dan karya budaya manusia telah mampu menempatkan makna kerja di dalam tatanan kehidupan yang semakin penting. Pada hakekatnya semakin tinggi kebudayaan masyarakat, akan semakin beranekaragam katagori, jenis maupun intensitas kerja dengan segala permasalahannya.
Seperti telah diduga oleh para ahli sebelumnya, dampak dari pesatnya kemajuan IPTEK ternyata sejalan meningkatnya produktifitas mutu barang dan pendapatan perkapita. Namun, hal ini tak lepas pula dari meningkatnya juga bahan buangan atau limbah.
Dimana jenis limbah buangan makin kompleks dan pada akhirnya harus dibuang ke lingkungan sekitar. Lingkungan harus menerima limbah, baik kuantitas maupun keragaman limbah.
Sampah harus dikelola, why?
Sampah adalah salah satu jenis limbah yang setiap hari terus diproduksi baik rumah tangga ataupun dari kegiatan-kegiatan sektor lainnya. Sampah ini merupakan bahan material yang sudah tidak digunakan, dimana kehadirannya pada lingkungan akan menimbulkan masalah yang rumit terutama di kota-kota besar.
Sebagaimana kita ketahui bahwa penanganan persampahan akan semakin kompleks sejalan dengan berkembangnya budaya masyarakat di kota/daerah tersebut. Seperti persoalan sampah di Kota dan Kabupaten di sekitar Bandung Raya, penanganan sampah di kota polis berbeda dengan metropolis, berbeda pula dengan kota megapolis.
Masyarakat metropolis atau megapolis memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, sehingga akan menimbulkan sampah anorganik yang berlimpah. Berbeda dengan kota-kota polis, masyarakat masih banyak mengonsumsi bahan makanan dari alam, sehingga sampah yang ditimbulkan tidak sebanyak metro atau megapolis.
Sampah harus dikelola, why?
Oleh karena itu, penanganan sampah merupakan hal yang sangat kompleks karena tidak saja menyangkut masalah teknis tetapi juga masalah kelembagaan, dukungan biaya, dukungan pemerintah, dan peran serta masyarakat yang terkait erat satu dengan lainnya. Berangkat dari hal tersebut di atas, untuk menyelesaikan permasalahan sampah ini harus dilakukan melalui peran serta masyarakat secara aktif. Sistem manajemen persampahannya pun merupakan sistem manajemen yang berbasis pada masyarakat yang dimulai dari pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga.
Tahapan pengelolaan sampah dimulai dari penampungan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, dan pemprosesan/pengolahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber alam.
Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat. Berikut beberapa partisipasi yang bisa dilakukan oleh rumah tangga dalam upaya pengelolaan sampah :
- Penampungan sampah
Dalam penampungan sampah, sangat penting untuk dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Oleh karena itu, sampah yang berasal dari sisa–sisa tumbuhan dan hewan ditempatkan di tempat sampah organik, sedangkan sampah yang bukan berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan ditempatkan di tempat sampah anorganik.
Pemilahan sampah ini akan memberikan berbagai manfaat diantaranya yaitu dapat mengurangi timbunan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan, serta sampah dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Pemilahan dan pengelolaan yang tepat pada sampah organik dan anorganik akan mengurangi banyaknya masalah sampah yang timbul selama ini.
- Pemrosesan/pengolahan sampah
Kepedulian masyarakat dalam mengolah dan memanfaatkan sampah saat ini sudah banyak dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat yang dibantu oleh pemerintah agar permasalahan sampah dapat diminimalisir sehingga barang-barang yang tadinya tidak memiliki nilai menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai jual bagi masyarakat. Untuk sampah organik masyarakat dapat diolah untuk menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik dapat dipilah dan disetor ke tempat daur ulang atau biasanya disebut sebagai Bank Sampah.
Sampah harus dikelola, why?
Selain itu, masyarakat dapat pula berpartisipasi dalam tahapan pengumpulan sampah dengan menyediakan lahan sebagai tempat pembuangan sementara sampah yang higienis dan saniter. Beberapa persyaratan diantaranya adalah jauh dari sumber air minum minamal 200 m, tidak terletak pada lokasi yang permukaan air tanahnya tinggi, tidak terletak di daerah banjir, menggunakan metoda/sistem pembuangan sampah akhir dengan baik, jarak dari perumahan penduduk minimal 2 km sehingga dapat mengurangi atau dapat menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman.
Pembinaan masyarakat dalam pengelolaan sampah perlu menitikberatkan pada perubahan bentuk perilaku yang didasarkan pada kebutuhan terhadap lingkungan yang bersih, dan akhirnya dapat menumbuhkan dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan lngkungan secara komprehensif. Dalam kegiatan pengelolaan sampah ini masyarakat berhak untuk:
Mendapatkan pelayanan dalam pengelolaan sampah secara baik dan berwawasan lingkungan dari Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau pihak lain yang diberi tanggung jawab untuk itu;
Pingback: Daftar Artikel Kesehatan - Inspirasi Sanitarian